Hikmah Belajar Daring di Balik Wabah Corona
Adanya wabah virus corona menjadikan jalinan komunikasi antara guru dan orang tua makin dekat. Karen diperlukan peran orang tua pada kegiatn belajar berbasis daring atau online.
Seulruh kegiatan pembelajaran di Tanah Air berubah total saat virus corona mulai masuk ke Indonesia. Akan tetapi ada hikmah yang bisa diperoleh saat pemangku kebijakan negeri ini pada akhirnya memutuskan kegiatan ini dilakukan di rumah secara online atau dengan model dalam jaringan (daring).
Perbedaan antara aktivitas pembelajaran dengan sebelum coronavirus disease 2019 atau Covid-19 datang menebar teror juga terjadi di MTs TTQ Cilacap Kabupaten Cilacap Jaw Tengah. Semuanya berubah, baik sistem pembelajaran siswa, model kerja guru hingga situasi di sekolah.
Orang tua siswa sangat berperan penting dalam pembelajaran sistem daring ini.
![]() |
MTs TTQ Sebelum Wabah Corona menyerang |
Sekolah berbasis pendidikan Islam ini beralamat di Jl. Kol. Sugiono No. 28 Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Sebelum ada corona, sekolah tersebut senantiasa ramai oleh aktivitas bermain dan belajar para siswa.
Ya, perubahan keadaan ini mulai muncul setelah pemerintah menerapkan kebijakan social distancing untuk warga. Semua lembaga pemerintahan dan pihak terkait harus patuh terhadap imbauan Presiden Jokowi untuk meminimalisir aktivitas keluar rumah.
Begitupun di lingkungan lembaga pendidikan. Proses belajar mengajar mengikuti arahan pemerintah demi mencegah makin banyaknya pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit. Guru dan siswa, melakukan tanggung jawab dan kewajiban dari rumah masing-masing. Kecuali untuk mereka yang piket atau karena urusan penting.
Dari luar suasana sekolah terlihat begitu sepi. Setiap sudut sekolah juga tampak tak ada aktifitas sama sekali.
Pemandangan sedikit beda ada di ruang guru. Beberapa guru piket sibuk mengetik tombol huruf di handphone yang dipegangnya. Bukan untuk ber-chat ria ngerumpi dengan teman sejawat atau komunitas sosialitanya. Mereka ternyata tengah fokus memberi panduan tugas yang harus dilakukan para murid di rumah.
Hikmah Pembelajaran Daring
Mendapat hikmah tersendiri dengan adanya kejadian pandemi virus corona ini. Yang begitu jelas dirasa adalah terbangunnya komunikasi yang lebih intens antara guru dengan orang tua siswa. Karena proses belajar mengajar secara daring butuh peran serta orang tua siswa.
“Orang tua siswa berperan penting dalam pembelajaran sistem daring ini. Karena aktivitas murid di rumah terpantau secara online dan itu direkam oleh orang tua melalui smartphone.
Pada hari biasa atau sebelum corona mewabah, guru lebih banyak berinteraksi dengan siswa siswi. Dan ketika KBM berubah dengan model daring, guru dan orang tua kompak untuk bersama melakukan kontrol atau pemantauan terhadap putra putrinya.
Perubahan positif interaksi ini terjadi sehak tanggal 17 Maret 2020 atau sejak dimulainya instruksi belajar di rumah. Para guru menyajikan materi pembelajaran dan membahasnya di grup WhatsApp atau melalui platform GoogleClassroom yang beranggotakan para orang tua siswa.
Dan jika ada yang ingin ditanyakan juga lewat grup WhatsApp.
Mata pelajaran dan tugas-tugas dibahas grup itu. Dan para orang tua memantau secara langsung bahan pelajaran serta sejauh mana kompetensi dan kemampuan anaknya. Komunikasi dua arah juga terjalin ketika ada ketidakpahaman akan tugas yang diberikan.
Bukan hanya memantau materi pelajaran pokok, kebiasaan-kebiasaan lain yang selama ini diajarkan di sekolah pun diterapkan di rumah. Di antaranya hafalan surat-surat pendek dan pelaksanaan salat Duha. Orang tua senantiasa melaporkan dua aktivitas itu dalam bentuk rekaman video.
Imbauan pemerintah untuk beraktivitas dari rumah selama masa pandemi Corona cukup bijak, meski menguras tenaga dan waktu berkali lipat. Jika jam sekolah mulai pagi hingga siang, sejak KBM daring berlaku, beberapa guru justru melakukan pemantauan nyaris 12 jam dalam sehari.
Karena ada guru yang beranggapan lebih bagus jika tugas diberikan sejak subuh, jadi orang tua bisa memantau lebih cepat sebelum mereka melakukan aktivitas. Karena terkadang ada juga orang tua yang terlambat menyetor tugas siswa, padahal absensi itu dilihat dari setoran tugas. Jadi memang proses ini butuh ekstra waktu dan tenaga.
Kendala Para Guru
Salah satu pengajar tetap berupaya maksimal mentransfer ilmu pengetahuan meski ada sejumlah hal yang menjadi ganjalan.
Karena metode laporan pembelajaran daring sejauh ini dalam bentuk foto. Misalnya siswa salat Duha, maka tidak bisa memperhatikan secara langsung prosesnya, bagaimana mereka lakukan itu. Cukup sulit untuk mendapatkan hasil maksimal dari sistem pembelajaran daring ini.
Meskipun begitu, cara pembelajaran daring tidak terlalu buruk diterapkan. Karena secara tidak langsung sistem ini menjadikan proses pendidikan anak tak hanya butuh peran serta guru saja. Tapi juga melibatkan para orang tua. Dan menjadikan orang tua memahami proses pembelajaran sesuai kebutuhan dan kemampuan.
Dengan cara ini orang tua jadi terlibat langsung mengetahui bagaimana anak-anak mereka, bagaimana kemampuan dan apa saja yang mereka butuhkan dan apa saja yang dibutuhkan.
Seperti itulah secuil gambaran kondisi mereka yang tetap berjuang mencerdaskan anak bangsa di tengah ancaman corona. Tak ada pilihan lain demi keselamatan bersama.
Dengan segala kekurangan dan kelebihan sistem yang ada, para guru patuh untuk meminimalisir pertemuan hingga pandemi virus corona dinyatakan berhenti. Salam hormat buat pengabdian Anda.